Pages

Subscribe:

Jumat, 17 Desember 2010

Warga Bebas Masuk Areal Stasiun

RANGKASBITUNG – Kebakaran rangkaian gerbong kereta api di stasiun Rangkasbitung pada Senin (11/10) dini hari, masih menyisakan banyak misteri. Dugaan sementara, kereta api dibakar oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Salah seorang warga Kampung Bedeng, Kelurahan Muara Cijung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Tri Mulyono mengatakan, tidak tahu persis awal kejadian kebakaran yang menimpa puluhan gerbong kereta api . Warga berteriak, kebakaran, kebakaran, kebakaran, membangunkan dirinya. Karena, panik dia langsung menyelamatkan kedua anaknya, karena khawatir yang terbakar rumahnya sendiri.

Ujarnya, pada saat itu diperkirakan pukul 1.20. Saat itu juga, dia dan warga dengan menggunakan alat seadanya langsung melakukan upaya pemadaman. Sebagian lainnya, berupaya memutus rangkaian gerbong kereta api & langsung mendorong ke tempat yang aman. Namun sayang, usaha tersebut tidak maksimal karena api cepat membesar & banyak gerbong kereta yang hangus terbakar.

Tri menambahkan, setiap malam kondisi rangkaian kereta api cukup sepi, tidak pernah dia melihat ada petugas keamanan yang patrol & memantau kondisi gerbong kereta. Warga Bedeng sendiri hanya melakukan siskamling di lingkungannya saja dan tak pernah sampai ke stasiun. Mereka menganggap, itu wilayahnya keamanan stasiun.

“Seharusnya, taip satu jam sekali petugas keamanan stasiun memantau kondisi keamanan di gerbong. Karena, selama disini, saya & warga tidak pernah melihat mereka berkeliling mengamankan areal stasiun, khususnya ke gerbong kereta api,” katanya.

Katanya, malam itu Deni baru saja masuk ke dalam rumah. Namun, sekira pukul satu lebih ada teriakan dari warga tentang kebakaran. Deni, langsung keluar rumah dan berbondong-bondong mengikuti warga berlari kea rah stasiun. Sampai di stasiun, Deni melihat asap tebal dan di gerbong 5 spoor 4 dia melihat api cukup besar. 1/2 jam kemudian, atau sekitar pukul 2.00, 2 unit mobil pemadam kebakaran datang di lokasi, namun sayang api sudah membesar. Ditambah lagi, mesin mobil pemadam kebakaran matiu & tidak dapat di pakai. Setelah diperbaiki, mesin tersebut dapat digunakan dan berhasil mengendalikan api di wilayah stasiun bagian timur.

Di ruang kerjanya, Kepala Stasiun Rangkasbitung Suratman mengatakan, hingga sekarang ini belum ada kepastian tentang rencana evakuasi rangkaian gerbong kereta api. Pihaknya, masih menunggu hasil penyelidikan tim laboratorium forensik Mabes Polri. “Jika Puslabfor sudah selesai maka kami akan evakuasi bangkai kereta api ke bengkel Balayasa, stasiun besar Manggarai,” kata Suratman.

Menurutnya, setelah kebakaran yang menghanguskan puluhan gerbong kereta api di stasiun Rangkasbitung, perjalanan kereta api dari dan menuju Rangkasbitung sudah berjalan normal. Walaupun, masih terdapat beberapa perjalanan kereta api yang mengalami keterlambatan. Jadwal kereta api yang terlambat, adalah kereta api ekonomi jurusan Jakarta, berdasarkan jadwal harus berangkat pukul 6.30 dan berangkat pada pukul 08.00, kereta api Rangkas Jaya yang harusnya berangkat pada pukul 6.15 terlambat 15 menit.

Terpisah, Kepala Dipo (Sarana PT KAI Stasiun Rangkasbitung) Pujiman mengklarifikasi jumlah gerbong yang terbakar. Dia menegaskan, kemarin jumlah gerbang kereta api yang dirilis ke media berjumlah 20 gerbong terdiri dari 17 gerbong rusak berat dan 3 gerbong rusak sedang. Sedangkan, 3 gerbong lagi yang rusak ringan belum dimasukan. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, semua gerbong yang ikut terbakar dengan kategori rusak berat, sedang, dan ringan, sebanyak 23 gerbong.

Sementara itu, Direktur CV Tiara Pratama Imam Sutrisna membenarkan bahwa perusahaannya yang ditunjuk PT KAI Persero untuk membersihkan dan mencuci rangkaian gerbong kereta api. Namun, pihaknya tidak mengetahui tentang peristiwa kebakaran yang menghanguskan 23 gerbong kereta. Setiap hari, 19 orang pekerja hanya membersihkan dan mencuci kereta sampai pukul 11.00 atau paling lambat 11.30. “Saya nggak tahu tentang masalah itu. Apalagi, ketuka kejadian saya berada di Jakarta,” tutur Imam kepada Radar Banten.

“Berdasarkan pengamatan saya selama ini, sesudah mereka selesai membersihkan kereta. mereka langsung pulang ke rumah masing-masing, kebetulan rumah karyawan saya ada di sekitar stasiun. Mereka pun mengaku tak tahu menahu tentang peristiwa tersebut,” katanya. (mg-05)

0 komentar:

Posting Komentar