Pages

Subscribe:

Kamis, 02 Desember 2010

Awal Pekan, Saham Bakrie Masih Seksi

INILAH.COM, Jakarta - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menjaminkan US$300 juta (1,4%) saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) untuk mendapatkan pinjaman baru senilai US$67,7 juta atau Rp600 miliar. Pinjaman tersebut dari Credit Suisse International.

Dalam laporan keuangan perusahaan BNBR per 30 September 2010 disebutkan BNBR memiliki utang jatuh tempo pada 4 Desember 2010 kepada Bank Sarasin-Rabo Ltd sebanyak US$15 juta. Dengan demikian pinjaman tersebut salah satunya untuk membayar utang perseroan. Sisa pinjaman mencapai US$55 juta atau sekitar Rp432,6 miliar.

Dalam rencananya, selain membayar utang Bank Sarasin, BNBR juga akan membayar utang ke Ascention Ltd senilai Rp214 miliar. Sisa dananya dipakai untuk modal kerja.

Pinjaman kepada Bank Sarasin dengan menjaminkan 326 juta saham PT Bakrie Sumatera Plantations (UNSP), 465 juta saham PT Bumi Resources (BUMI), 507 juta saham PT Bakrieland Development (ELTY) dan 781,54 juta saham PT Bakrie Telecom (BTEL).

Sedangkan pinjaman kepara Ascention sebesar US$128 juta akan jatuh tempo pada 30 Maret 2012. Pinjmana ini didapat sejak 5 Februari 2010 dengan bunga sebesar US$6,4 juta pada awal periode. Namun pelunasannya bisa tunai atau obligasi konversi.

Saham yang dinilai memiliki kriteria seperti ini ialah saham grup Bakrie,”Terutama karena saham-saham kelompok ini masih belum pecah uptrend line-nya,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Willy Sanjaya, analis dari Lautandhana Sekurindo juga mengakui adanya peluang penguatan pada saham grup Bakrie. Menurutnya, saham kelompok ini akan digerakkan untuk menjaga bursa saham, menjelang penawaran saham pertama Bumi Resources Minerals (BRMS). “Saham yang masih akan menguat adalah BNBR serta ENRG,” ujarnya.

BRMS akan tercatat di BEI pada 9 Desember 2010. Namun, sekarang ini, investor sudah memperjualbelikan saham BRMS di luar bursa pada harga Rp780/saham, atau premium 22,8% dari harga perdana Rp635/saham. Selama bookbuilding, total pesanan investor mencapai US$1 miliar atau oversubscribed 5 kali. Dana hasil IPO ditargetkan mencapai Rp2,09 triliun.

Sedangkan untuk saham grup Bakrie, tim riset Samuel sekuritas merekomendasikan sahamBNBR dan ELTY. Kesuksesan induk usaha Bakrie memperoleh pinjaman dari Credit Suisse senilai US$67.5 juta atau sekitar Rp600 miliar, menjadi katalisnya. “Speculative buy untuk BNBR,” ujarnya.

Disebutkan, BNBR menjaminkan 300 juta (1,4%) saham PT Bumi Resources (BUMI) untuk mendapatkan pinjaman tersebut. Pinjaman berjangka waktu 4 tahun ini akan digunakan untuk refinancing utang sebesar Rp215 miliar kepada Ascention yang akan jatuh tempo pada 30 Maret 2011.

Sedangkan ELTY dinilai menarik terkait rencana perseroan membangun theme park Disneyland di Lido, Sukabumi, dengan kebutuhan dana US$1 miliar. Perseroan dikabarkan telah menunjuk Barclays Plc. untuk mencarikan mitra strategis untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut. “Rekomendasi beli untuk ELTY,” katanya.

0 komentar:

Posting Komentar